Selasa, 23 Januari 2018

Makalah Mkakharijul Huruf ( belum di revisi )




MAKALAH
 Mata Kuliah : ILMU QIROATIL QUR’AN
Makalah ini untuk memenuhi syarat mata kuliah Ilmu Qiro’atil Qur’an
DOSEN PENGAMPU :
Drs. ZAINAL ABIDIN,  M.Pd.I.
Disusun oleh :
Achmad Bisri Ismail
Eko Hidayatulloh
Ade Indra Lestari
Aprilia Indah Suryani
Ni’matus Sholihah
Nur Alfiana Febriyanti



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tetap terlimpah kepada nabi besar kita Nabi Muhammad Saw kepada keluarga dan para sahabatnya sampai generasi                                                                                                                                                                                                                                                                  berikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dapat diselesaikan atas izin Allah serta bantuan dan dukungan dosen serta teman-teman yang memberikan semangat dan motivasi kepada kelompok kami dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan kami .
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah  wawasan bagi para pembaca. Kami mengharapkan  kritik dan saran sebagai bahan pembelajaran untuk kami semua. Sekian yang dapat kami  sampaikan dan kami mengucapkan terimakasih.


Jombang, 25 Desember 2017




                                                                                                Penyusun













DAFTAR ISI
SAMPUL 
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I  PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.............................................................................. iii
B.       Rumusan Masalah ........................................................................ iii
C.      Tujuan Penulisan .......................................................................... iii

BAB II  PEMBAHASAN
A.    Penjabaran huruf-huruf Al-Qur’an.............................................. 1
B.    Penjabaran Makhrijul huruf.......................................................... 2
C.  Pengertian Sifatul Huruf ................................................................3
                         
BAB III     PENUTUP
     Kesimpulan   7
       Saran....................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9











BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Al-qur’an sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-qur’an merupakan kalam Allah maka dalam segi pembacaannya mempunyai tata cara membacanya dalam arti kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca al-qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca al-qur’an yaitu ilmu tajwid.
Ilmu tajwid tidak hanya didalamnya menerangkan hukum-jukum bacaan yang terdapat dlam al-qur’an. Dalam ilmu tajwid juga dibahas mengenai makharijul huruf agar dalam segi pembacaannya ada perbedaan dalam semua huruf hijaiyyah. Huruf hijaiyyah mempunyai sifat huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijaiyah.

B.   Rumusan Masalah
1.      Bagaimana penjabaran makharijul huruf secara rinci ?
2.      Bagaimana cara melafadzkan makharijul huruf yang benar ?
3.    Apa yang di maksud dengan shifat huruf secara etimologi dan terminologi ?
4.    Berapa jumlah shifat yang dimiliki tiap huruf hijaiyyah ?
5.    Ada berapa shifat yang dimiliki huruf hijaiyyah secara umum ?

C.   Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui penjabaran makharijul huruf secara rinci.
2.      Mengetahui cara pelafalan makharijul huruf.
3.    Mengetahui shifat-shifat huruf yang dimiliki setiap huruf hijaiyyah.
4.    Menganalisa secara komplex mengenai shifatul huruf.




BABII
PEMBAHASAN

A.Penjabaran Huruf-huruf Al-Qur’an
Huruf jama’nya harf, arti bahasanya : pinggirnya sesuatu. Menurut istilah ; yang dinamakan harf ialah suara yang memusat pada makhroj (tempat keluar) yang pasti (muhaqqoq) atau yang kira-kira (muqoddar).[1]
Makhroj yang pasti (muhaqqoq) itu ialah tempat memusatnya suara dibagian tertentu dari bagian-bagian tenggorokan, lisan, dua bibir dan lubang hidung. Ini makhroj yang pasti (muhaqqoq).[2]
Makhroj yang kira-kira (muqoddar) itu ialah semua ruangan yang terdapat didalam tenggorokan dan mulut itu, yaitu makhrojnya huruf-huruf mad 3 (waw, ya’, dan alif), itu kesemuanya tidaklah memusat pada bagian-bagian tertentu dimulut, dengan sekira putus bacaannya dibagian yang pasti, tidak putus, tapi hanya bertempat diangkasa kawasan mulut itu saja. Maka huruf-huruf mad itu bisa dikurangi dan ditambahi panjangnya, nanti akan diuraikan lebih jelas dalam bab makhroj.
Huruf-huruf arab itu ada 2 macam : yang asli dan yang far’i (cabangan).  Huruf arab yang pertama kali itu hamzah bukan alif, sebab alif tidak bisa menerima harakat. Yang menerima harakat (bisa hidup) itu hamzah bukan alif lagi, atau alif yang sudah menjadi hamzah (alif yabisah atau yang mengering). Lalu alif diletakkan dibelakang bersama dengan waw dan ya’ sebagai saudara (sama-sama) menjadi huruf-huruf mad.[3]
Kemudian mengenai huruf-huruf cabangan yaitu huruf-huruf yang keluar dari 2 makhroj dan bunyinya kesana kemari antara 2 makhroj itu, yakni dari bercampurnya 2 makhroj yang murni dalam tempatnya. Atau yang dimanakan huruf cabangan ialah huruf-huruf yang makhrojnya (tempat keluarnya) dari antara 2 makhroj dari makhrojnya huruf yang asli.

B.Penjabaran Makharijul Huruf Secara Rinci
Makhorijul huruf adalah merupakan tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf al-Qur’an. Pengertian makhraj dari segi bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi istilah makhraj diartikan tempat keluarnya huruf. Mengetahui tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyyah adalah sangat penting karena hal ini menjadi dasar dalam melafadzkan huruf hijaiyyah secara benar.[4]
Pengertian di atas dapat dipahami bahwa makhroj merupakan tempat keluarnya huruf-huruf yang sudah ditentukan yaitu uruf hijaiyyah, dimana dalam membaca al-Qur’an makhorijul Qur’an harus diketahui dan benar-benar dipahami dalam rangka untuk menciptakan bacaan al-Qur’an yang baik dan benar.
Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah (29) itu memang banyak yang berpendapat, namun dari sekian pendapat ada salah satu ulama yaituAsy- Syeikh Ibnul Jazary. Beliau berpendapat bahwa Makhorijul Huruf Hijaiyahitu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada 5 tempat, yaitu :[5]
1.      Al jauf( Lobang tenggorokan dan  mulut), yakni  Lobang tenggorokan dan mulut adalah tempat keluar huruf mad  ( huruf panjang) ا و ي
Huruf 3 itu bergelar dengan nama huruf Jaufiyyah (lubang) karena keluarnya mulai dari lubang tenggorokan sampai lubang mulut.
2.      Al Halq(tenggorokan), yang terbagi menjadi 3 bagian:
-Tenggorokan bagian bawah, keluar darinya huruf ء danه
-Tenggorokan bagian tengah, keluar darinya huruf حdan ع
      -Tenggorokan bagian atas, keluar darinya hurufغdan خ
3.      Al Lisaan(lisan), dibagi menjadi 10 bagian :
-Pangkal lidah  dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ق
-Bawah pangkal lidah dengan langit-langit atas, keluar darinya hurufك
-Tengah lidah dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ش,ي danج
-Lidah bagian depan setelah makhroj Dlod dengan gusi yang atas adalah tempat keluarnyaل
-Salah satu tepi lidah dengan geraham atas adalah tempat keluar huruf ض
-Ujung lidah dengan gusi atas agak keluar sedikit dari makhraj lam adalah tempatkeluar hurufنidhzar. Yang dimaksud adalah bukan Nun yang idgham dan ikhfa’. Karena makhraj Nun yang idgham dan ikhfa’ adalah khoisyum.
-Ujung lidah agak kedalam sedikit adalah tempat keluarnya hurufن,ر
      Ro’ lebih kedalam dari pada Nun sedangkan Ro’ dan Nun ini lebih keluar dari pada Lam.
-Ujung lidah dengan rongga antara ujung gigi atas dan bawah,dekat dengan gigi atas adalah tempat keluar huruf ص, سdan ز
-Ujung lidah dengan pangkal dua buah gigi yang atas adalah tempat  keluar huruf ط,د  danت
-Ujung lidah bertemu dengan ujung dua gigi atas adalah tempat keluar huruf ث, ذdan ظِ
4.      Asy Syafataan(kedua bibir), yang terbagi menjadi 4 bagian :
-Bagian tengah dari bibir bawah dengan ujung dua buah gigi yang atas adalah tempat keluar huruf ف
-Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan, keluar darinya huruf ب, وdan م
5.      Al Khoysyuum(pangkal hidung), keluar darinya sifat ghunnah (dengung), yaitu mim (م) dan nun (ن) yang bertasydid.

C. Pengertian Sifatul Huruf
Sifat-sifat bacaan itu terbagi menjadi 2 :
1.    Sifat lazimah, yakni sifat-sifat bacaan yang menetap pada satu-persatunya huruf (afradul huruf). Sifat Lazimah maksudnya sifat yang memiliki ciri, gaya dan model bacaan huruf. Jadi makhroj huruf itu bagaikan alat menimbang (pabrik penentu) dan sifat itu bagaikan jarum pengontrol barang yang sedang diproses dalam pabriknya. Dengan menempatkan makhrojnya huruf itu akan bisa diketahui tempatnya tidak kurang dan tidak tambah. Dan dengan menjelaskan sifatnya huruf itu akan bisa diketahui ciri dan caranya, gaya dan modelnya masing-masing, seperti bergaya Hams atau Rokhowah. Setiap huruf akan memiliki sifat paling sedikit 5, melihat terkumpulnya jumlah sifat-sifat yang dimiliki nanti. Sifat Lazimah memiliki 19 cabang, dimana yang 10 itu sifatnya berlawanan, dan yang 5 merupakan sifat yang lemah, menjadi sifat yang sebaliknya. Yaitu sifat Hams lawan Jahr, Rokhowah lawan Syiddah, Istifal lawan Isti’lak, Infittah lawan Ithbaq, Idzlaq lawan Ismat. Artinya kalau sudah memiliki sifat Ismat tidak memiliki sifat Idzlaq, dan begitu pula yang lainnya. Adapun sifat yang tidak berlawanan ada 9, yaitu sifat Shofir, Qolqolah, Isiqolah, Tafassyisyi, Ihhirof, Taqrir, Ghunnah, Mad, dan Lien.
Sifat sebanyak itu terbagi menjadi 2 macam, yaitu qowiy (kuat) dan dhoif (lemah). Sifat qowiy ada 12, yaitu : Jahr, Syiddah, Isti’lak, Ithbaq, Shofir, Qolqolah, Isthitholah, Tafasysyi, Takrir, dan Ghunnah. Dan yang dhoif ada 7, yaitu : Hams, Rokhowah, Istifal, Infitah, Idzlaq, Mad, dan Lien. Adapun pembagiannya akan dijelaskan sebagai berikut :[6]
 -Sifat Hams dan Jahr
Huruf-huruf Hams yaitu Fa’, Kha’, Tsa’, Ha’, Syin, Kho’, Shod, Sin, Kaf, dan Ta’. Hams artinya samar, maksudnya huruf-huruf itu kalau dibunyikan nafasnya ikut terlepas keluar bersama keluarnya suara huruf (yakni berdesis). Sebab huruf-huruf ini lemah/kurang kuat memusatnya pada makhrojnya. Sedangkan huruf-huruf Jahr yaitu : ‘Ain, Zho’, Mim, Waw, Za’, Nun, Qof, Ro’, Hamzah, Dzal, Ya’, Ghoin, Dhod, Jim, Dal, Tho’, Lam, dan Ba’.
-Syiddah, Rokhowah, dan Bainiy
Macam-macam huruf Syiddah yaitu : Alif, Jim, Dal, Qof, Tho’, Ba’, Kaf, dan Ta’. Syiddah artinya keras/kuat. Maksudnya huruf-huruf itu kalau dibunyikan suaranya menjadi tertahan, macet, terhenti, tidak bisa dilanjutkan lagi, karena sempurnanya tekanan huruf pada makhrojnya. Sedangkan sifat Rokhowah hurufnya yaitu : Kho’, Dzal, Ghoin, Tsa’, Kha’, Zho’, Fa’, Dhod, Syin, Waw, Shod, Za’, Ya’, Sin, dan Ha’. Rokhowah artinya lunak/kendor. Maksudnya huruf-huruf itu kalau dibunyikan suaranya bisa lepas atau berjalan bersama huruf, sehingga kalau ingin diperpanjang bisa bersuara terus. Dan huruf-huruf Bainiy itu ada 5, yaitu : Lam, Nun, ‘Ain, Mim, Ro’.  Maksudnya Bainiyyah (tengah-tengah) ialah suaranya tidak tertahan yang sempurna dan tidak berjalan dengan sempurna.
-Sifat Isti’la dan Istifal
Huruf-huruf Isti’lak ada 7, yaitu : Kho’, Shod, Dhod, Ghoin, Tho’, Qof, Zho’. Isti’lak artinya naik keatas. Maksudnya lidahnya terangkat naik kelangit-langit mulut yang atas ketika mengucapkan huruf-huruf itu.’ Jadi keluarnya suara dari arah atas juga disebut huruf Isti’lak. Sedangkan Istifal memiliki arti turun kebawah , maksudnya lidahnya turun kebawah kedasar mulut. Adapun huruf-huruf sebagai berikut : Tsa’, Ba’, Ta’, ‘Ain, Za’, Mim, Nun, Ya, Jim, Waw, Dal, Kha’, Ro’, Fa’, Ha, Hamzah, Dzal, Syin, Lam, Sin, Kaf.
-Sifat Ithbaq dan Infitah
Huruf yang bersifat Ithbaq ada 4 yaitu: Shod, Dhod, Tho’, dan Zho’. Ithbaq artinya bertemu. Maksudnya pangkal lidah dan tengahnya itu naik keatas dan langit-langit atas bertemu dengan lidah tengah tersebut sekira suaranya berpusat diantara tempat itu. Sedangkan Infitah memiliki arti terbuka/terpisah. Maksudnya merenggang terbuka antara lidah dan langit-langit mulut sehingga anginnya keluar dari tengahnya. Itulah sebabnya dinamakan Infitah, sebab lebih umum dari pada sifat Istifal. Huruf-huruf Infitah yaitu semua huruf hijaiyah kecuali huruf yang termasuk Ithbaq.[7]
-Sifat Idzlaq dan Ishmat
Idzlaq memiliki arti lancar sebab keluarnya Lam, Nun, dan Ro’, dari ujung lidah dan keluarnya Fa’, Ba’, dan Mim, dari bibir, semua mudah diucapkan. Berbeda dengan huruf lain yang bersifat Ishmat. Sedangkan Ishmat artinya diam/menahan. Maksudnya tidak mau menyendiri didalam setiap kalimat. Huruf-huruf Ishmat yaitu semua huruf Hijaiyah kecuali huruf yang termasuk Idzlaq.
     -Sifat Shofir
Huruf shofir ada 3 yaitu : Shod, Za’, dan Sin. Shofir memiliki arti bunyi seruit yang suaranya berkicau atau siul. Maksudnya suara tambahan yang keluar diantara gigi muka dan ujung lidah ketika membunyikan huruf tersebut.
     -Sifat Qolqolah
Huruf qolqolah ada 5 yaitu : Qof, Tho’, Ba’, Jim, dan Dal. Qolqolah artinya pantulan/kembalian dari suara kuat yang tersumbat didalam makhrojnya.[8]
     -Sifat Liyn
Huruf yang bersifat Liyn yaitu : Waw dan Ya’ yang mati dan huruf sebelumnya berharakat fathah. Liyn artinya halus, maksudnya mengeluarkan huruf tanpa paksaan. Maka huruf liyn ini dibaca lurus/halus (au, ai).
     -Sifat Inhirof
Huruf inhirof yaitu Lam dan Ro’. Inhirof artinya membelok maksudnya bunyinya huruf itu setelah dikeluarkan dari makhrojnya membelok ke makhroj lain. Lam membelok ke ujung lidah dan Ro’ membelok ke punggung lidah dan condong ke huruf Lam.
     -Sifat Takrir
Huruf takrir hanya ada 1 yaitu : Ro’. Takrir artinya berulang-ulang. Makdsudnya Ro’ itu kalo dibunyikan ujung lidah akan bergetar.
     -Sifat Tafasysyi
                 Huruf tafasysyi hanya ada 1 yaitu : Syin. Tafasysyi meluas/menyebar, maksudnya udara yang meyebar didalam mulut ketika melafadzkan huruf tersebut.
     -Sifat Istitholah
Huruf istitholah hanya ada 1 : yaitu Dhod. Istitholah artinya memanjang, maksudnya  makhrojnya Dhod itu memanjang mulai dari permulaan tepinya lidah sampai ke makhroj lam
Sifat ‘Aridho : yakni sifat-sifat bacaan yang baru datang dan timbul dari sifat lazimah tadi, seperti bacaan tafkhimnya huruf isi’laq, bacaan tarqiqnya huruf istifal dan tafkhim tarqiqnya ro’ dan lam. Dan seperti sifat bacaan huruf yang sudah tersusun sebab bertemu huruf lain seperti idzar, idhghom, ikhfa’, iqlab, mad far’i. Termasuk juga kaifiyyatul qiro’ah (cara membaca Al-Qur’an) seperti ibtida’ul qiro’ah, waqof, washol, saktah, sukun dan harakat.[9]





Kesimpulan
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita  harus membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan kesalahan dalam membaca Al-Quran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat penting bagi kita.
Makhorijul huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :1.  Al-Jauf (rongga mulut),2. Halaq (tenggorokan),3.  Lisan (lidah),4.  Asy-Syafatain (dua bibir),5. Al-Khaisyum (pangkal hidung).
Sifat menurut bahasa adalah suatu keadaan yang menetap pada sesuatu yang lain. Menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca tepat keluar dari makhrajnya.
Ahli qiraat berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah sifat-sifat huruf hijaiyah. Sebagian menetapkan sebanyak 19 sifat, dan sebagian lagi menetapkan 18 sifat, 17 sifat, 16 sifat 14 sifat, dan bahkan ada yang menetapkan 44 sifat.
Dari sifat-sifat huruf yang ada, maka tiap-tiap huruf hijaiyah dalam Al-Qur’an paling sedikit mempunyai 5 sampai 7 sifat. Pada kesempatan ini kita bicarakan sebanyak 19 sifat-sifat huruf yang lebih umum dibicarakan oleh ahli qiraat.




SARAN
Kami sebagai  penyusun menyarankan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang makharijul huruf dan sifatul huruf serta mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak salah dalam pelafalan huruf-huruf Al-Qur’an. Karena saat ini  sangat sedikit yang mau mempelajari tentang makharijul huruf dan juga sifatul huruf.
Oleh karena itu, kami selalu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun kami juga megharapkan makalah ini bermanfaat untuk kami dan khususnya bagi pembaca.














Daftar Pustaka
http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
Basori, KH M. Alwi Murtadho. 2009. Pokok-pokok Ilmu Tajwid. Cetakan ke-28. Singosari Malang. CV. RAHMATIKA.
Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
Muhammad, Syaikh Al Mahmud. 2012. Ilmu Tajwid Hidayatul Mustafid. Surabaya. Al Miftah.


[1]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[2]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[3]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[4]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[5]Basori, KH M. Alwi Murtadho. 2009. Pokok-pokok Ilmu Tajwid. Cetakan ke-28. Singosari Malang. CV. RAHMATIKA.

[6]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.

[7]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
[8]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.

[9]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri. Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar