MAKALAH
Mata Kuliah : ILMU QIROATIL
QUR’AN
Makalah ini untuk memenuhi syarat mata kuliah Ilmu Qiro’atil Qur’an
DOSEN PENGAMPU :
Drs. ZAINAL ABIDIN, M.Pd.I.
Disusun
oleh :
Achmad
Bisri Ismail
Eko
Hidayatulloh
Ade
Indra Lestari
Aprilia
Indah Suryani
Ni’matus
Sholihah
Nur
Alfiana Febriyanti
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat
Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tetap terlimpah kepada nabi
besar kita Nabi Muhammad Saw kepada keluarga dan para sahabatnya sampai
generasi berikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dapat diselesaikan atas
izin Allah serta bantuan dan dukungan dosen serta teman-teman yang memberikan
semangat dan motivasi kepada kelompok kami dan kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan
kami .
Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan
saran sebagai bahan pembelajaran untuk kami semua. Sekian yang dapat kami sampaikan dan kami mengucapkan terimakasih.
Jombang, 25 Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.............................................................................. iii
B.
Rumusan Masalah ........................................................................ iii
C.
Tujuan Penulisan .......................................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN
A.
Penjabaran huruf-huruf Al-Qur’an.............................................. 1
B. Penjabaran Makhrijul huruf.......................................................... 2
C. Pengertian Sifatul Huruf
................................................................3
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 7
Saran....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al-qur’an sebagai kitab
yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam sudah seharusnya kita
menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-qur’an merupakan kalam Allah
maka dalam segi pembacaannya mempunyai tata cara membacanya dalam arti kata
kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca al-qur’an
serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan
sebuah disiplin ilmu dalam membaca al-qur’an yaitu ilmu tajwid.
Ilmu tajwid tidak hanya
didalamnya menerangkan hukum-jukum bacaan yang terdapat dlam al-qur’an. Dalam
ilmu tajwid juga dibahas mengenai makharijul huruf agar dalam segi pembacaannya
ada perbedaan dalam semua huruf hijaiyyah. Huruf hijaiyyah mempunyai sifat
huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijaiyah.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
penjabaran makharijul huruf secara rinci ?
2.
Bagaimana
cara melafadzkan makharijul huruf yang benar ?
3. Apa yang di maksud dengan shifat huruf
secara etimologi dan terminologi ?
4. Berapa jumlah shifat yang dimiliki tiap
huruf hijaiyyah ?
5. Ada berapa shifat yang dimiliki huruf
hijaiyyah secara umum ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
penjabaran makharijul huruf secara rinci.
2.
Mengetahui
cara pelafalan makharijul huruf.
3. Mengetahui shifat-shifat huruf yang
dimiliki setiap huruf hijaiyyah.
4. Menganalisa secara komplex mengenai
shifatul huruf.
BABII
PEMBAHASAN
A.Penjabaran
Huruf-huruf Al-Qur’an
Huruf jama’nya harf, arti
bahasanya : pinggirnya sesuatu. Menurut istilah ; yang dinamakan harf ialah
suara yang memusat pada makhroj (tempat keluar) yang pasti (muhaqqoq) atau yang
kira-kira (muqoddar).[1]
Makhroj yang pasti
(muhaqqoq) itu ialah tempat memusatnya suara dibagian tertentu dari
bagian-bagian tenggorokan, lisan, dua bibir dan lubang hidung. Ini makhroj yang
pasti (muhaqqoq).[2]
Makhroj yang kira-kira
(muqoddar) itu ialah semua ruangan yang terdapat didalam tenggorokan dan mulut
itu, yaitu makhrojnya huruf-huruf mad 3 (waw, ya’, dan alif), itu kesemuanya
tidaklah memusat pada bagian-bagian tertentu dimulut, dengan sekira putus
bacaannya dibagian yang pasti, tidak putus, tapi hanya bertempat diangkasa
kawasan mulut itu saja. Maka huruf-huruf mad itu bisa dikurangi dan ditambahi
panjangnya, nanti akan diuraikan lebih jelas dalam bab makhroj.
Huruf-huruf arab itu ada 2
macam : yang asli dan yang far’i (cabangan).
Huruf arab yang pertama kali itu hamzah bukan alif, sebab alif tidak
bisa menerima harakat. Yang menerima harakat (bisa hidup) itu hamzah bukan alif
lagi, atau alif yang sudah menjadi hamzah (alif yabisah atau yang mengering).
Lalu alif diletakkan dibelakang bersama dengan waw dan ya’ sebagai saudara
(sama-sama) menjadi huruf-huruf mad.[3]
Kemudian mengenai
huruf-huruf cabangan yaitu huruf-huruf yang keluar dari 2 makhroj dan bunyinya
kesana kemari antara 2 makhroj itu, yakni dari bercampurnya 2 makhroj yang
murni dalam tempatnya. Atau yang dimanakan huruf cabangan ialah huruf-huruf
yang makhrojnya (tempat keluarnya) dari antara 2 makhroj dari makhrojnya huruf
yang asli.
B.Penjabaran Makharijul Huruf Secara
Rinci
Makhorijul huruf adalah
merupakan tempat keluarnya huruf dalam melafalkan huruf al-Qur’an. Pengertian
makhraj dari segi bahasa adalah tempat keluar. Sedangkan dari segi istilah
makhraj diartikan tempat keluarnya huruf. Mengetahui tempat keluarnya
huruf-huruf hijaiyyah adalah sangat penting karena hal ini menjadi dasar dalam
melafadzkan huruf hijaiyyah secara benar.[4]
Pengertian di atas dapat dipahami bahwa makhroj merupakan tempat keluarnya
huruf-huruf yang sudah ditentukan yaitu uruf hijaiyyah, dimana dalam membaca
al-Qur’an makhorijul Qur’an harus diketahui dan benar-benar dipahami dalam
rangka untuk menciptakan bacaan al-Qur’an yang baik dan benar.
Tempat-tempat keluarnya
huruf hijaiyah (29) itu memang banyak yang berpendapat, namun dari sekian
pendapat ada salah satu ulama yaituAsy- Syeikh Ibnul Jazary. Beliau berpendapat
bahwa Makhorijul Huruf Hijaiyahitu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada
5 tempat, yaitu :[5]
1.
Al jauf( Lobang tenggorokan dan mulut), yakni Lobang tenggorokan dan mulut
adalah tempat keluar huruf mad (
huruf panjang) ا و ي
Huruf 3 itu bergelar dengan nama huruf Jaufiyyah (lubang) karena keluarnya
mulai dari lubang tenggorokan sampai lubang mulut.
2.
Al Halq(tenggorokan), yang terbagi menjadi 3 bagian:
-Tenggorokan bagian
bawah, keluar darinya huruf ء
danه
-Tenggorokan bagian
tengah, keluar darinya huruf حdan ع
-Tenggorokan bagian atas, keluar
darinya hurufغdan خ
3.
Al Lisaan(lisan), dibagi menjadi 10 bagian :
-Pangkal lidah dengan langit-langit atas, keluar darinya
huruf ق
-Bawah pangkal lidah dengan langit-langit atas, keluar darinya hurufك
-Tengah lidah dengan
langit-langit atas, keluar darinya huruf ش,ي
danج
-Lidah bagian depan setelah makhroj Dlod
dengan gusi yang atas adalah tempat keluarnyaل
-Salah satu tepi lidah
dengan geraham atas adalah tempat keluar huruf ض
-Ujung lidah dengan
gusi atas agak keluar sedikit dari makhraj lam adalah tempatkeluar hurufنidhzar. Yang dimaksud adalah bukan Nun yang idgham dan ikhfa’.
Karena makhraj Nun yang idgham dan ikhfa’ adalah khoisyum.
-Ujung lidah agak kedalam sedikit adalah tempat keluarnya hurufن,ر
Ro’ lebih kedalam dari pada Nun sedangkan Ro’ dan Nun ini lebih keluar dari
pada Lam.
-Ujung lidah dengan rongga antara ujung gigi atas dan bawah,dekat dengan
gigi atas adalah tempat keluar huruf ص, سdan ز
-Ujung lidah dengan pangkal dua buah gigi yang atas adalah tempat keluar huruf ط,د danت
-Ujung lidah bertemu dengan ujung dua gigi atas adalah tempat keluar huruf ث, ذdan ظِ
4.
Asy Syafataan(kedua bibir), yang terbagi menjadi 4 bagian :
-Bagian tengah dari bibir bawah dengan ujung dua buah gigi yang atas adalah
tempat keluar huruf ف
-Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan, keluar
darinya huruf ب, وdan م
5.
Al Khoysyuum(pangkal hidung), keluar darinya sifat ghunnah (dengung), yaitu mim (م)
dan nun (ن)
yang bertasydid.
C.
Pengertian Sifatul Huruf
Sifat-sifat
bacaan itu terbagi menjadi 2 :
1. Sifat lazimah, yakni sifat-sifat bacaan yang menetap
pada satu-persatunya huruf (afradul huruf). Sifat Lazimah maksudnya sifat yang
memiliki ciri, gaya dan model bacaan huruf. Jadi makhroj huruf itu bagaikan
alat menimbang (pabrik penentu) dan sifat itu bagaikan jarum pengontrol barang
yang sedang diproses dalam pabriknya. Dengan menempatkan makhrojnya huruf itu
akan bisa diketahui tempatnya tidak kurang dan tidak tambah. Dan dengan
menjelaskan sifatnya huruf itu akan bisa diketahui ciri dan caranya, gaya dan
modelnya masing-masing, seperti bergaya Hams atau Rokhowah. Setiap huruf akan
memiliki sifat paling sedikit 5, melihat terkumpulnya jumlah sifat-sifat yang
dimiliki nanti. Sifat Lazimah memiliki 19 cabang, dimana yang 10 itu sifatnya
berlawanan, dan yang 5 merupakan sifat yang lemah, menjadi sifat yang sebaliknya.
Yaitu sifat Hams lawan Jahr, Rokhowah lawan Syiddah, Istifal lawan Isti’lak,
Infittah lawan Ithbaq, Idzlaq lawan Ismat. Artinya kalau sudah memiliki sifat
Ismat tidak memiliki sifat Idzlaq, dan begitu pula yang lainnya. Adapun sifat
yang tidak berlawanan ada 9, yaitu sifat Shofir, Qolqolah, Isiqolah,
Tafassyisyi, Ihhirof, Taqrir, Ghunnah, Mad, dan Lien.
Sifat
sebanyak itu terbagi menjadi 2 macam, yaitu qowiy (kuat) dan dhoif (lemah).
Sifat qowiy ada 12, yaitu : Jahr, Syiddah, Isti’lak, Ithbaq, Shofir, Qolqolah,
Isthitholah, Tafasysyi, Takrir, dan Ghunnah. Dan yang dhoif ada 7, yaitu :
Hams, Rokhowah, Istifal, Infitah, Idzlaq, Mad, dan Lien. Adapun pembagiannya
akan dijelaskan sebagai berikut :[6]
-Sifat Hams dan Jahr
Huruf-huruf
Hams yaitu Fa’, Kha’, Tsa’, Ha’, Syin, Kho’, Shod, Sin, Kaf, dan Ta’. Hams
artinya samar, maksudnya huruf-huruf itu kalau dibunyikan nafasnya ikut
terlepas keluar bersama keluarnya suara huruf (yakni berdesis). Sebab
huruf-huruf ini lemah/kurang kuat memusatnya pada makhrojnya. Sedangkan
huruf-huruf Jahr yaitu : ‘Ain, Zho’, Mim, Waw, Za’, Nun, Qof, Ro’, Hamzah,
Dzal, Ya’, Ghoin, Dhod, Jim, Dal, Tho’, Lam, dan Ba’.
-Syiddah, Rokhowah,
dan Bainiy
Macam-macam huruf Syiddah yaitu :
Alif, Jim, Dal, Qof, Tho’, Ba’, Kaf, dan Ta’. Syiddah artinya keras/kuat.
Maksudnya huruf-huruf itu kalau dibunyikan suaranya menjadi tertahan, macet, terhenti,
tidak bisa dilanjutkan lagi, karena sempurnanya tekanan huruf pada makhrojnya.
Sedangkan sifat Rokhowah hurufnya yaitu : Kho’, Dzal, Ghoin, Tsa’, Kha’, Zho’,
Fa’, Dhod, Syin, Waw, Shod, Za’, Ya’, Sin, dan Ha’. Rokhowah artinya
lunak/kendor. Maksudnya huruf-huruf itu kalau dibunyikan suaranya bisa lepas
atau berjalan bersama huruf, sehingga kalau ingin diperpanjang bisa bersuara
terus. Dan huruf-huruf Bainiy itu ada 5, yaitu : Lam, Nun, ‘Ain, Mim, Ro’. Maksudnya Bainiyyah (tengah-tengah) ialah suaranya
tidak tertahan yang sempurna dan tidak berjalan dengan sempurna.
-Sifat
Isti’la dan Istifal
Huruf-huruf Isti’lak ada 7, yaitu : Kho’, Shod, Dhod, Ghoin, Tho’, Qof,
Zho’. Isti’lak artinya naik keatas. Maksudnya lidahnya terangkat naik
kelangit-langit mulut yang atas ketika mengucapkan huruf-huruf itu.’ Jadi
keluarnya suara dari arah atas juga disebut huruf Isti’lak. Sedangkan Istifal
memiliki arti turun kebawah , maksudnya lidahnya turun kebawah kedasar mulut.
Adapun huruf-huruf sebagai berikut : Tsa’, Ba’, Ta’, ‘Ain, Za’, Mim, Nun, Ya,
Jim, Waw, Dal, Kha’, Ro’, Fa’, Ha, Hamzah, Dzal, Syin, Lam, Sin, Kaf.
-Sifat
Ithbaq dan Infitah
Huruf yang bersifat Ithbaq ada 4 yaitu: Shod, Dhod, Tho’, dan Zho’. Ithbaq
artinya bertemu. Maksudnya pangkal lidah dan tengahnya itu naik keatas dan
langit-langit atas bertemu dengan lidah tengah tersebut sekira suaranya
berpusat diantara tempat itu. Sedangkan Infitah memiliki arti terbuka/terpisah.
Maksudnya merenggang terbuka antara lidah dan langit-langit mulut sehingga anginnya
keluar dari tengahnya. Itulah sebabnya dinamakan Infitah, sebab lebih umum dari
pada sifat Istifal. Huruf-huruf Infitah yaitu semua huruf hijaiyah kecuali
huruf yang termasuk Ithbaq.[7]
-Sifat
Idzlaq dan Ishmat
Idzlaq memiliki arti lancar sebab keluarnya Lam, Nun, dan Ro’, dari ujung
lidah dan keluarnya Fa’, Ba’, dan Mim, dari bibir, semua mudah diucapkan.
Berbeda dengan huruf lain yang bersifat Ishmat. Sedangkan Ishmat artinya
diam/menahan. Maksudnya tidak mau menyendiri didalam setiap kalimat.
Huruf-huruf Ishmat yaitu semua huruf Hijaiyah kecuali huruf yang termasuk
Idzlaq.
-Sifat Shofir
Huruf shofir ada 3 yaitu : Shod, Za’, dan Sin. Shofir memiliki arti bunyi
seruit yang suaranya berkicau atau siul. Maksudnya suara tambahan yang keluar
diantara gigi muka dan ujung lidah ketika membunyikan huruf tersebut.
-Sifat Qolqolah
Huruf qolqolah ada 5 yaitu : Qof, Tho’, Ba’, Jim, dan Dal. Qolqolah artinya
pantulan/kembalian dari suara kuat yang tersumbat didalam makhrojnya.[8]
-Sifat Liyn
Huruf yang bersifat Liyn yaitu : Waw dan Ya’ yang mati dan huruf sebelumnya
berharakat fathah. Liyn artinya halus, maksudnya mengeluarkan huruf tanpa
paksaan. Maka huruf liyn ini dibaca lurus/halus (au, ai).
-Sifat
Inhirof
Huruf inhirof yaitu Lam dan Ro’. Inhirof artinya
membelok maksudnya bunyinya huruf itu setelah dikeluarkan dari makhrojnya
membelok ke makhroj lain. Lam membelok ke ujung lidah dan Ro’ membelok ke
punggung lidah dan condong ke huruf Lam.
-Sifat
Takrir
Huruf takrir hanya ada 1 yaitu : Ro’. Takrir artinya
berulang-ulang. Makdsudnya Ro’ itu kalo dibunyikan ujung lidah akan bergetar.
-Sifat
Tafasysyi
Huruf tafasysyi hanya ada 1 yaitu :
Syin. Tafasysyi meluas/menyebar, maksudnya udara yang meyebar didalam mulut
ketika melafadzkan huruf tersebut.
-Sifat
Istitholah
Huruf istitholah hanya ada 1 : yaitu Dhod. Istitholah
artinya memanjang, maksudnya makhrojnya
Dhod itu memanjang mulai dari permulaan tepinya lidah sampai ke makhroj lam
Sifat ‘Aridho : yakni sifat-sifat bacaan yang baru
datang dan timbul dari sifat lazimah tadi, seperti bacaan tafkhimnya huruf
isi’laq, bacaan tarqiqnya huruf istifal dan tafkhim tarqiqnya ro’ dan lam. Dan
seperti sifat bacaan huruf yang sudah tersusun sebab bertemu huruf lain seperti
idzar, idhghom, ikhfa’, iqlab, mad far’i. Termasuk juga kaifiyyatul qiro’ah
(cara membaca Al-Qur’an) seperti ibtida’ul qiro’ah, waqof, washol, saktah,
sukun dan harakat.[9]
Kesimpulan
Makhorijul
Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf itu dibunyikan. Di
dalam membaca Al-Qur’an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa
menimbulkan arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan
menimbulkan kesalahan dalam membaca Al-Quran. Maka dari itu belajar makhorijul
huruf ini sangat penting bagi kita.
Makhorijul
huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :1. Al-Jauf (rongga mulut),2. Halaq
(tenggorokan),3. Lisan (lidah),4. Asy-Syafatain (dua bibir),5.
Al-Khaisyum (pangkal hidung).
Sifat
menurut bahasa adalah suatu keadaan yang menetap pada sesuatu yang lain.
Menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf
yang dibaca tepat keluar dari makhrajnya.
Ahli qiraat
berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah sifat-sifat huruf hijaiyah. Sebagian
menetapkan sebanyak 19 sifat, dan sebagian lagi menetapkan 18 sifat, 17 sifat,
16 sifat 14 sifat, dan bahkan ada yang menetapkan 44 sifat.
Dari sifat-sifat huruf yang ada, maka tiap-tiap huruf
hijaiyah dalam Al-Qur’an paling sedikit mempunyai 5 sampai 7 sifat. Pada
kesempatan ini kita bicarakan sebanyak 19 sifat-sifat huruf yang lebih umum
dibicarakan oleh ahli qiraat.
SARAN
Kami
sebagai penyusun menyarankan agar
pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang makharijul huruf dan sifatul
huruf serta mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak salah dalam
pelafalan huruf-huruf Al-Qur’an. Karena saat ini sangat sedikit yang mau mempelajari tentang
makharijul huruf dan juga sifatul huruf.
Oleh
karena itu, kami selalu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun kami juga megharapkan makalah ini bermanfaat untuk kami dan khususnya
bagi pembaca.
Daftar
Pustaka
http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
Basori, KH M. Alwi Murtadho. 2009.
Pokok-pokok Ilmu Tajwid. Cetakan ke-28. Singosari Malang. CV. RAHMATIKA.
Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid
Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri.
Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
Muhammad, Syaikh Al Mahmud. 2012.
Ilmu Tajwid Hidayatul Mustafid. Surabaya. Al Miftah.
[1]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[2]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[3]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[4]http://pecintamakalah.blogspot.co.id/2015/06/penjabaran-makharijul-huruf-secara.html
[5]Basori, KH M. Alwi Murtadho. 2009.
Pokok-pokok Ilmu Tajwid. Cetakan ke-28. Singosari Malang. CV. RAHMATIKA.
[6]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid
Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri.
Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
[7]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid
Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri.
Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
[8]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid
Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri.
Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
[9]Basthul, Maftuh birri. 2014. Tajwid
Jazariyyah. Cetakan pertama tahun 2000, Cetakan revisi tahun 2014. Kediri.
Madrasah Murottilil Qur’anil Karim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar